Yeri Red Velvet Ungkap Momen Sulit Syuting 'The Ghost Game'
Pada tanggal 6 Agustus 2025 (Waktu Standar Korea), film thriller Korea berjudul The Ghost Game resmi tayang perdana. Film ini menampilkan anggota Red Velvet yang kini menjadi aktris, Yeri (Kim Ye Rim), sebagai salah satu pemeran utamanya. Setelah perilisan yang sukses, idol-aktris ini hadir di kanal YouTube sesama bintang K-Pop, Hyeri dari Girl’s Day, untuk membagikan cerita di balik layar produksi film tersebut.
Latar Belakang: Debut Film Horor Yeri dan Kisah di Balik Layar
Peran Yeri sebagai Park Ja Young dalam film The Ghost Game menandai babak baru dalam karier aktingnya. Film bergenre thriller ini menjadi sorotan penggemar sejak pengumuman perdananya. Untuk membagikan lebih banyak detail dan pengalaman selama proses syuting, Yeri bergabung dengan Hyeri dalam sebuah wawancara intim yang mengungkap sisi lain dari industri perfilman.
Tantangan Tak Terduga: Bergelut dengan Darah Palsu
Selama wawancara, Yeri mengungkapkan salah satu tantangan terbesar yang dihadapinya di lokasi syuting: penggunaan darah palsu dalam jumlah besar. Ia menceritakan bagaimana darah palsu, yang terbuat dari campuran sirup dengan sirup jagung, menimbulkan kesulitan yang tak terduga, terutama mengingat kondisi syuting di musim panas.
"Ketika saya benar-benar menggunakan riasan darah itu, saya menyadari itu tidak mudah. Darah palsu dibuat dengan mencampur sirup dengan sirup jagung, dan saat itu musim panas, jadi sangat panas. Dan kami tidak memiliki jendela di lokasi syuting."
Kondisi panas yang ekstrem diperparah dengan tidak adanya ventilasi yang memadai di lokasi syuting, menjadikan pengalaman tersebut semakin melelahkan bagi sang aktris.
Dampak Lingkungan Syuting: Lengket dan Dikerubungi Serangga
Lebih lanjut, Yeri menceritakan bagaimana sifat lengket dari sirup jagung dalam darah palsu menciptakan lingkungan yang tidak nyaman. Udara panas dan lengket secara otomatis menarik kawanan nyamuk dan lalat, menambah beban di tengah jadwal syuting yang padat. Ini bukan hanya tentang ketidaknyamanan fisik, tetapi juga gangguan yang konstan.
"Akhirnya, kawanan nyamuk dan lalat mulai berkumpul, dan sangat melelahkan mencoba menangkap mereka di lokasi syuting. Bukan hanya itu… Sirup jagung dalam darah palsu membuatnya lengket, dan karena kami terus syuting di lokasi yang sama, setelah beberapa saat, kaki saya bahkan tidak bisa lepas dari lantai!"
Hyeri, yang juga memiliki pengalaman serupa dengan penggunaan darah palsu dalam proyek-proyek sebelumnya, sangat memahami dan menyetujui betapa sulitnya situasi tersebut. Pengakuan Hyeri semakin menegaskan realitas tantangan yang dihadapi para aktor dalam menciptakan adegan yang realistis.
Kesimpulan: Dedikasi di Balik Layar Industri Film
Pengalaman Yeri di lokasi syuting The Ghost Game memberikan gambaran jujur tentang dedikasi dan pengorbanan yang diperlukan dalam industri hiburan. Meskipun menghadapi panas, lengketnya darah palsu, dan gangguan serangga, ia tetap berkomitmen penuh pada perannya. Kisah ini tidak hanya meningkatkan apresiasi terhadap kerja keras para aktor, tetapi juga menyoroti kompleksitas produksi film yang seringkali tersembunyi dari pandangan publik. Dedikasi Yeri dalam memerankan karakternya akan menjadi salah satu daya tarik utama bagi penonton untuk menyaksikan film The Ghost Game.
