Yuna ITZY Blak-blakan: Masuk JYP Karena Cantik, Bukan Skill!
Menjalani masa pelatihan yang ketat hingga akhirnya berhasil debut sebagai idol K-pop bukanlah perjalanan yang mudah. Bahkan setelah debut pun, para idol tetap dihadapkan pada latihan intensif dan tekanan besar, termasuk serangan komentar kebencian dari netizen.
Salah satu tuduhan umum yang sering dilontarkan kepada idol adalah bahwa mereka "hanya modal visual saja," meskipun telah melalui seleksi ketat. Namun, seorang idol populer dari generasi ke-4 di bawah naungan agensi "Big 4" baru-baru ini memberikan pengakuan mengejutkan terkait opini negatif tersebut.
Pengakuan Blakan Yuna ITZY tentang Awal Karier
Pengakuan tersebut datang dari Yuna ITZY saat ia membuka kanal YouTube pribadinya dan berbincang santai dengan penggemar di balik kamera selama perjalanan. Stafnya sempat membahas komentar netizen yang menyebut Yuna dulunya buruk dalam menari.
Mendengar hal itu, Yuna dengan jujur mengakui bahwa dirinya memang 'tone deaf' (tuli nada), 'offbeat' (tidak pandai mengatur nada agar sesuai), dan 'uncoordinated' (kurang dapat terkoordinasi). Ia bahkan mengaku tidak bisa menyesuaikan pitch vokal meskipun sudah mendengarnya.
"Setiap tes performance musik akan ada part bernyanyi dan aku selalu sangat membencinya," ungkap Yuna.
Alasannya sederhana: Yuna tahu dirinya 'out of tune' (tidak selaras) dan merasa akan memalukan di depan semua orang. Ketika stafnya bertanya bagaimana JYP Entertainment bisa memilih seorang wanita yang tidak bisa bernyanyi dengan baik, Yuna menjawab dengan lugas: "Karena aku cantik."

Dampak dan Pesan Penting di Balik Kejujuran
Tanggapan maknae ITZY tersebut sontak memicu gelak tawa, namun juga memberikan pandangan baru tentang realitas di balik gemerlap industri K-pop. Kejujuran Yuna ini menyoroti bahwa proses seleksi agensi besar tidak hanya terpaku pada kemampuan awal, melainkan juga potensi dan daya tarik visual yang dapat diasah.
Hal ini juga menunjukkan bahwa di balik citra sempurna yang sering ditampilkan, para idol juga memiliki titik awal dengan kelemahan yang harus mereka atasi melalui kerja keras dan pelatihan intensif. Pengakuan ini memperkuat narasi bahwa visual bisa menjadi gerbang, namun dedikasi adalah kunci keberhasilan.

Reaksi Penggemar dan Bukti Peningkatan Diri
Klip pengakuan Yuna yang kemudian viral di media sosial ini mendapatkan respons yang sangat positif dari para penggemar. Netizen merasa Yuna berhasil memanfaatkan apa yang mereka sebut 'visual privilege' miliknya dengan sangat baik.
Mereka menganggap bahwa meskipun Yuna mungkin memiliki kelemahan di awal, ia tidak berhenti di situ. Penggemar menyoroti bagaimana JYP telah berupaya keras dalam mengaudisi dan melatihnya, dan Yuna sendiri pun giat melakukan peningkatan diri hingga berhasil debut dan menjadi salah satu idol yang diakui kemampuannya.
-
Kejujuran yang Disambut Positif: Pengakuan Yuna diterima dengan baik, menunjukkan transparansi yang dihargai penggemar.
-
Pemanfaatan 'Visual Privilege': Penggemar mengakui bahwa daya tarik visual Yuna adalah faktor penting, namun ia membuktikannya dengan kerja keras.
-
Inspirasi Peningkatan Diri: Kisah Yuna menjadi bukti bahwa bakat dapat diasah, dan kekurangan dapat diubah menjadi kekuatan melalui dedikasi.
Kesimpulan: Lebih dari Sekadar Visual, Kerja Keras yang Berbicara
Kisah Yuna ITZY ini menjadi pengingat bahwa jalan menuju kesuksesan di industri K-pop tidak selalu mulus, bahkan bagi mereka yang diberkahi dengan visual memukau. Pengakuannya yang berani tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan gambaran jujur tentang perjuangan di balik panggung.
Pada akhirnya, meskipun visual mungkin membuka pintu, kerja keras, dedikasi, dan kemauan untuk terus belajar serta beradaptasi adalah fondasi utama yang memungkinkan seorang idol bertahan dan bersinar terang di tengah persaingan ketat.